Seiring berjalannya waktu, kawasan ini mulai dikenal oleh masyarakat luas. Pada awal abad ke-20, beberapa penjelajah dan wisatawan dari luar daerah mulai menapaki jalur menuju curug ini.
Mereka terpesona oleh ketinggian air terjun, suara gemuruh air yang menenangkan, serta suasana alam yang masih alami dan belum tersentuh pembangunan modern.
Cerita rakyat tentang makhluk gaib yang menjaga curug ini pun ikut menyebar, menambah aura misteri dan daya tarik tempat ini.
Perkembangan Curug Mandalawangi sebagai Destinasi Wisata
BACA JUGA:Sejarah Monumen Bandung Lautan Api: Simbol Perjuangan dan Pengorbanan Rakyat Bandung!
Pada era modern, pemerintah daerah mulai mengembangkan infrastruktur di sekitar Curug Mandalawangi untuk memudahkan akses wisatawan.
Jalur trekking dibuat lebih aman, serta fasilitas pendukung seperti area parkir, tempat istirahat, dan warung makan mulai tersedia.
Meskipun demikian, upaya pengembangan tetap mempertahankan keaslian alamnya agar pengunjung tetap bisa merasakan suasana natural yang menenangkan.
Kini, Curug Mandalawangi menjadi tujuan favorit bagi wisatawan yang mencari kombinasi antara keindahan alam dan ketenangan spiritual.
BACA JUGA:Yuk Ungkap Rahasia di Balik Prasasti yang Baru Terbaca, Ceritanya Bikin Merinding
Aktivitas seperti trekking, fotografi, berkemah, dan piknik di tepi sungai menjadi kegiatan populer.
Selain itu, curug ini juga menjadi lokasi edukasi bagi sekolah-sekolah yang mengajarkan pentingnya pelestarian lingkungan dan ekosistem air.
Kearifan Lokal dan Tradisi di Sekitar Curug
Keberadaan Curug Mandalawangi juga memengaruhi budaya dan tradisi masyarakat sekitar.
Setiap tahunnya, masyarakat lokal mengadakan ritual sederhana sebagai bentuk syukur atas keberadaan air dan kesuburan tanah.
BACA JUGA:Yuk Telusuri Perjalanan Pengetahuan dari Naskah Kuno sampai Jadi Buku Sekolah