BACA JUGA:Pemberontakan yang Mengancam Eksistensi Bangsa Indonesia: Sejarah yang Hampir Hilang
BACA JUGA:Menapaki Sejarah di Benteng Patua Tomia: Warisan Penjajahan Belanda yang Sarat Nilai Budaya
Bentuk lengkung kabel, menara penopang megah, dan desain estetis membuatnya menjadi ikon dunia. Contohnya antara lain:
Golden Gate Bridge, San Francisco, Amerika Serikat, yang diresmikan pada 1937.
Akashi Kaikyō Bridge, Jepang, yang memiliki bentang terpanjang di dunia mencapai 1.991 meter dan selesai pada 1998.
Jembatan Suramadu, Indonesia, meskipun merupakan kombinasi kabel dan bentang panjang, tetap menjadi simbol penting penghubung Jawa dan Madura sekaligus menandai kemajuan infrastruktur nasional.
Fungsi Sosial dan Budaya
Jembatan gantung juga memiliki peran sosial yang signifikan. Di wilayah pedesaan atau terisolasi, jembatan sederhana dari kayu atau baja menjadi jalur vital menuju sekolah, pasar, atau fasilitas kesehatan, meningkatkan mobilitas dan kualitas hidup masyarakat.
Selain itu, pengalaman berjalan di atas jembatan panjang dengan pemandangan menawan menjadi daya tarik wisata tersendiri, menambah nilai budaya bagi komunitas setempat.
BACA JUGA: Mengapa Aceh Sulit Dijajah Belanda? Fakta Sejarah yang Jarang Diketahui
BACA JUGA:Pulau Pandan: Surga Alam dengan Jejak Sejarah Belanda di Sumatera Barat
Teknologi Masa Kini dan Masa Depan
Kemajuan teknologi konstruksi menghadirkan material yang lebih kuat, ringan, dan tahan lama, seperti baja berkualitas tinggi dan beton prategang.
Desain jembatan kini juga dibantu komputer untuk memastikan presisi yang maksimal. Di masa depan, jembatan gantung diprediksi akan terus berkembang, tidak hanya dari segi panjang bentang, tetapi juga dalam aspek ramah lingkungan dan estetika.
Beberapa proyek futuristik bahkan mencoba memanfaatkan panel surya, sehingga jembatan tidak hanya menghubungkan wilayah, tetapi juga menghasilkan energi.