Carabikang, Kue Tradisional Sejak Abad 18 yang Penuh Filosofi

Sabtu 30-08-2025,12:02 WIB
Reporter : Fitri
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Kue tradisional dari Jawa ini telah ada sejak abad ke-18.

Catatan mengenai kue ini dapat ditemukan dalam Serat Centhini dengan sebutan Corobikang.

Sebagai tambahan, Serat Centhini sering disebut sebagai ensiklopedia Kebudayaan Jawa.

Karya ini memuat berbagai informasi tentang masa lalu, mulai dari kuliner, tasawuf, mistik, ramalan, sejarah, hingga pendidikan.

Corobikang atau carabikang adalah kue tradisional yang berasal dari daerah Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Kue carabikang juga memiliki makna simbolis yang mencerminkan keramahan dan rasa syukur.

Oleh karena itu, carabikang sering disajikan dalam berbagai upacara adat Jawa.

Penampilannya yang cantik mirip dengan bunga yang sedang mekar.

BACA JUGA:7 Cita Rasa Khusus Tulungagung yang Harus Dirasakan oleh Pecinta Kuliner

Biasanya, carabikang diwarnai merah, hijau, dan putih, dan ada juga yang modern dengan rasa cokelat.

Rasanya manis dan gurih karena menggunakan santan.

Namun, karena menggunakan santan, kue carabikang mudah basi.

Carabikang dikenal sebagai jajanan pasar, tetapi kini Anda juga dapat menemukannya di supermarket dan pusat perbelanjaan besar.

BACA JUGA:Wisata Kuliner Bima: 5 Camilan Khas NTB yang Bikin Lidah Bergoyang

Kategori :