Menelusuri Sejarah Suku Abui: Jejak Leluhur dan Pelestarian Budaya di Pulau Alor!

Selasa 12-08-2025,12:03 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Suku Abui merupakan salah satu kelompok etnis yang mendiami Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur.

Nama “Abui” dalam bahasa lokal berarti besar atau tua, yang mencerminkan status mereka sebagai salah satu suku tertua di wilayah tersebut.

Suku ini memiliki warisan sejarah, bahasa, dan budaya yang masih bertahan hingga kini, meskipun telah bersentuhan dengan modernisasi dan pengaruh luar.

Asal Usul dan Penyebaran

BACA JUGA:Sejarah Bukit Wairinding, Sumba: Hamparan Sabana yang Menyimpan Kisah Alam dan Budaya!

Mereka diyakini sebagai salah satu kelompok pertama yang menetap di pulau ini, jauh sebelum masuknya pendatang dari wilayah lain.

Posisi geografis yang terletak di daerah berbukit-bukit membuat mereka relatif terlindungi dari pengaruh luar pada masa lalu, sehingga tradisi dan budaya mereka terjaga.

Perpindahan penduduk Suku Abui ke wilayah pesisir baru mulai terjadi pada masa kolonial Belanda.

Hal ini dipicu oleh kebutuhan untuk mengakses perdagangan, pendidikan, dan pelayanan pemerintahan yang umumnya terpusat di daerah pesisir.

BACA JUGA:Kredit Korporasi Melaju, BRI Perkuat Pembiayaan untuk Dorong Pertumbuhan Usaha

Meskipun demikian, sebagian besar komunitas Abui tetap bertahan di daerah pegunungan, terutama di wilayah yang kini dikenal sebagai Takpala dan sekitarnya.

Bahasa dan Sistem Komunikasi

Bahasa Abui termasuk dalam rumpun bahasa Alor-Pantar, yang memiliki perbedaan signifikan dengan bahasa-bahasa Austronesia di Indonesia.

Menariknya, bahasa Abui masih digunakan dalam percakapan sehari-hari di kampung-kampung tradisional, meski generasi muda kini banyak menggunakan bahasa Indonesia untuk komunikasi formal.

BACA JUGA:Sejarah dan Peran Jembatan Batanghari dalam Pembangunan Infrastruktur Kota Jambi

Kategori :