Sejarah dan Peran Jembatan Batanghari dalam Pembangunan Infrastruktur Kota Jambi

PAGARALAMPOS.COM - Jembatan Batanghari merupakan landmark penting di Provinsi Jambi, yang membentang di atas Sungai Batanghari—sungai terpanjang di Pulau Sumatra.

Keberadaan jembatan ini tidak hanya menghubungkan wilayah-wilayah di sekitarnya, tetapi juga mencerminkan kemajuan sosial dan ekonomi di daerah tersebut.

Jembatan Batanghari I: Awal Modernisasi Infrastruktur

Diresmikan pada tahun 1988, Jembatan Batanghari I menjadi tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur di Jambi.

Sebelum jembatan ini ada, akses transportasi antarwilayah di sekitar Kota Jambi masih bergantung pada feri dan perahu tradisional, yang sering mengalami kendala terutama saat musim hujan dan banjir.

BACA JUGA:Benarkah Sejarah Itu Penuh Rekayasa Para Pemenang?

BACA JUGA:Mengenal Gunung Sumantri: Simbol Kejayaan dan Warisan Sejarah di Tanah Papua

Kehadiran jembatan ini menjawab kebutuhan akan jalur transportasi yang lebih cepat dan andal, sekaligus mendukung aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat.

Jembatan Batanghari II: Solusi Mobilitas Masa Kini

Sebagai jawaban atas peningkatan arus lalu lintas dan kebutuhan jalur alternatif, pembangunan Jembatan Batanghari II dimulai pada tahun 2003 dan rampung pada 2009.

Dengan panjang lebih dari 1.350 meter dan lebar sekitar sembilan meter, jembatan ini menggunakan teknologi balanced cantilever, sehingga menjadi salah satu jembatan terpanjang dan terbesar di Sumatra.

Pembangunan jembatan kedua ini menelan biaya sekitar Rp161 miliar, yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi Jambi, serta anggaran kabupaten dan kota terkait.

BACA JUGA:Mengungkap Kisah Mistis dan Spiritualitas Gunung Pakuwojo: Warisan Sejarah dari Tanah Jawa

BACA JUGA:Gunung Sumantri: Jejak Sejarah dan Kisah Kepahlawanan di Atap Papua

Sumber: