Bukit Wairinding dalam Era Modern
Popularitas Bukit Wairinding melonjak setelah menjadi lokasi pengambilan gambar dalam film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak yang rilis pada 2017.
Dalam film tersebut, sabana luas dengan langit biru dan bukit-bukit bergelombang menjadi latar yang memukau, sehingga banyak penonton penasaran dan ingin berkunjung langsung.
Sejak itu, Bukit Wairinding menjadi salah satu destinasi utama di Sumba Timur.
BACA JUGA:Jejak Tradisi dan Kehidupan Suku Abui, Penjaga Pegunungan Alor yang Kuat
Pemerintah daerah bersama masyarakat mulai mengelola kawasan ini sebagai objek wisata, meski tetap mempertahankan keaslian alamnya.
Saat musim hujan, sabana akan berubah menjadi hamparan hijau yang segar, sedangkan di musim kemarau, warna kuning keemasan mendominasi, memberikan nuansa dramatis yang berbeda.
Ekowisata dan Pelestarian
Pesatnya kunjungan wisata membawa dampak positif bagi ekonomi warga sekitar, terutama melalui jasa pemandu, penjual makanan, dan penyewaan kuda untuk berfoto.
BACA JUGA:Mengenal Suku Abui: Warisan Budaya dan Ketangguhan dari Pegunungan Alor
Namun, peningkatan kunjungan juga menuntut kesadaran akan pelestarian lingkungan.
Sampah plastik, erosi tanah akibat pijakan berlebih, dan potensi hilangnya vegetasi asli menjadi tantangan yang harus dihadapi.
Beberapa komunitas lokal kini mulai menerapkan sistem ekowisata dengan membatasi jumlah kunjungan di musim tertentu, menyediakan tempat sampah terpusat.
Serta mengedukasi wisatawan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sabana.
BACA JUGA:Menggali Sejarah dan Makna Rumah Gadang sebagai Warisan Budaya Minangkabau
Pesona yang Tak Lekang oleh Waktu