Gunung Wanggameti, Atap Sumba yang Menyimpan Keindahan Alam dan Kearifan Lokal

Jumat 01-08-2025,13:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

BACA JUGA:Sejarah Gunung Kembar: Antara Legenda, Keindahan, dan Jejak Alam!

BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Gunung Sunan Ibu: Jejak Spiritual dan Alam di Halmahera Barat!

Identitas Sosial dan Historis

Selain nilai spiritual, Gunung Wanggameti juga berperan dalam membentuk batas-batas wilayah adat di Sumba.

Dalam kisah-kisah turun-temurun, gunung ini sering digambarkan sebagai penjaga selatan, simbol dari kekuatan dan perlindungan bagi masyarakat setempat.

Pada masa lampau, wilayah pegunungan ini digunakan sebagai jalur alternatif oleh para pemimpin adat atau kelompok yang menghindari konflik.

Bentuk geografisnya yang sulit dijangkau membuatnya ideal sebagai benteng alami sekaligus tempat perlindungan.

Rumah adat beratap alang-alang dan kuburan batu besar (megalitik) di sekitarnya menjadi penanda bahwa masyarakat di wilayah ini masih mempertahankan tradisi leluhur secara utuh.

BACA JUGA:Sejarah Gunung Papandayan: Jejak Vulkanik dan Warisan Alam Garut!

BACA JUGA:Sejarah Gunung Mega: Jejak Alam dan Nilai Sakral di Tanah Papua Barat!

Ancaman dan Upaya Pelestarian

Meski menjadi bagian dari kawasan taman nasional, Gunung Wanggameti tak lepas dari berbagai tantangan, mulai dari kebakaran hutan saat musim kering, pembukaan lahan ilegal, hingga aktivitas pembalakan liar.

Namun, harapan tetap menyala. Sejumlah inisiatif pelestarian terus digalakkan oleh pemerintah, LSM, dan masyarakat lokal melalui patroli hutan, edukasi lingkungan, serta pelibatan komunitas adat dalam menjaga kawasan.

Tak hanya itu, kawasan ini juga mulai dipromosikan sebagai destinasi ekowisata.

Para pendaki dapat menikmati keindahan alam hutan tropis, udara pegunungan yang menyegarkan, serta interaksi langsung dengan budaya lokal yang kaya nilai.

Kategori :