Tinggal Klik, Langsung Jelajah Candi dan Kastil Kuno Dunia Lewat Google Earth

Minggu 27-07-2025,22:12 WIB
Reporter : Yogi
Editor : Edi

Jika ingin lebih serius, kombinasikan Google Earth dengan sumber sejarah lain seperti arsip digital, dokumen kolonial, atau buku peta lama. 

Banyak universitas dan perpustakaan kini menyimpan peta kuno dalam bentuk digital, yang bisa dibandingkan langsung dengan tampilan satelit masa kini. 

Ini berguna untuk melihat bagaimana wilayah berubah akibat urbanisasi atau bencana alam.

Bahkan bisa membantu menemukan lokasi situs arkeologi yang terlupakan.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Bawakaraeng: Antara Keagungan Alam dan Jejak Spiritualitas!

Google Earth juga sangat cocok untuk pelajar dan guru dalam kegiatan belajar mengajar sejarah. 

Bayangkan membuat tugas sejarah bukan hanya dari buku, tapi dengan “terbang” langsung ke Mesir kuno, atau menyusuri jejak jalur rempah di Indonesia. 

Banyak sekolah di dunia sudah memanfaatkan Google Earth sebagai alat bantu interaktif untuk menjelaskan peristiwa sejarah dengan cara yang lebih membumi dan menyenangkan.

Teknologi ini menghapus batas ruang dan waktu dalam pembelajaran.

BACA JUGA:Menelusuri Jejak Kolonial di Pulau Cipir: Misteri dan Sejarah Benteng Martello

Tentu saja, meski sangat membantu, Google Earth tetap butuh dikombinasikan dengan literasi sejarah yang baik. 

Tanpa pemahaman konteks, sebuah gambar udara hanya akan tampak seperti titik-titik acak. Maka penting untuk tetap membaca, menggali, dan memahami latar belakang sejarah dari tempat yang kita telusuri. 

Gunakan Google Earth sebagai alat bantu, bukan pengganti.

Justru lewat sinergi keduanya, penelusuran sejarah jadi lebih bermakna.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Bawakaraeng: Antara Keagungan Alam dan Jejak Spiritualitas!

Menelusuri jejak sejarah lewat Google Earth bukan hanya kegiatan teknologi, tapi juga petualangan intelektual. 

Kategori :