BACA JUGA:Sejarah Suku Indian: Perjalanan Panjang Penduduk Asli Amerika dari Masa Kejayaan hingga Penjajahan!
Dalam catatan sejarah, Kesultanan Aceh beberapa kali terlibat dalam pertempuran laut yang sengit melawan Portugis, terutama dalam mempertahankan Pelabuhan Aceh yang menjadi gerbang ekonomi dan politik kerajaan.
Benteng Indrapatra diyakini menjadi salah satu titik penting dalam sistem pertahanan tersebut.
Aisitektur dan Keunikan Benten
Benteng Indrapatra dibangun menggunakan batu kapur yang direkatkan dengan campuran kapur dan putih telur—bahan bangunan khas pada masa itu.
Bangunan ini memiliki beberapa bagian, termasuk ruang penyimpanan, tempat pengintai, dan dinding pertahanan setebal lebih dari satu meter.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Alat Musik Kolintang: Warisan Budaya Minahasa yang Mendunia!
Meskipun kini sebagian besar bagian atasnya sudah rusak termakan zaman, sisa-sisa kemegahannya masih tampak jelas.
Salah satu ciri khas dari Benteng Indrapatra adalah bentuk dindingnya yang melingkar dan terdapat lubang-lubang meriam di beberapa titik.
Ini menunjukkan bahwa pada masa Kesultanan Aceh, benteng ini telah bertransformasi menjadi benteng modern yang menyesuaikan diri dengan teknologi persenjataan Eropa.
Selain itu, letaknya yang berada di tepi laut menjadikan benteng ini tidak hanya sebagai pos militer, tetapi juga menambah nilai estetika dan wisata.
Dari atas benteng, pengunjung dapat menikmati pemandangan laut yang luas dengan deburan ombak yang menenangkan.
Kondisi Saat Ini dan Upaya Pelestaria
Saat ini, Benteng Indrapatra menjadi salah satu situs wisata sejarah yang cukup dikenal di Aceh.
Meski tidak sepopuler Candi Borobudur atau Prambanan, situs ini tetap memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi pecinta sejarah dan arkeologi.