Nilai solidaritas yang tinggi ini menjadikan Tiwah bukan hanya ritual spiritual, tetapi juga peristiwa sosial yang memperkuat ikatan komunitas.
Namun, modernisasi membawa tantangan tersendiri. Banyak generasi muda yang kini tinggal di kota dan mulai menjauh dari akar budayanya.
BACA JUGA:Makna dan Sejarah Rumah Baileo sebagai Pusat Tradisi dan Identitas Maluku
BACA JUGA: Danau Satonda: Sejarah Alam dan Legenda Mistis Pulau Vulkanik yang Menawan
Selain itu, tingginya biaya membuat tidak semua keluarga mampu menyelenggarakan upacara ini secara utuh.
Untuk itu, berbagai pihak—termasuk komunitas adat, pemerintah daerah, dan pegiat budaya—turut serta menjaga kelestarian Tiwah.
Dokumentasi budaya, edukasi kepada generasi muda, hingga pengenalan lewat Festival Tiwah menjadi langkah penting dalam menjaga tradisi ini tetap hidup dan dikenal luas oleh masyarakat di luar Kalimantan.