Sejarah Bukit Sylvia Labuan Bajo: Antara Keindahan dan Jejak Perkembangan Wisata!

Rabu 25-06-2025,07:22 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Labuan Bajo, sebuah kota kecil di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, telah menjelma menjadi destinasi wisata unggulan Indonesia.

Di balik pesona pulau-pulau eksotis dan Taman Nasional Komodo, terdapat satu bukit yang mulai menarik perhatian wisatawan Bukit Sylvia.

Terletak hanya sekitar 10 menit dari pusat kota Labuan Bajo, Bukit Sylvia menawarkan panorama alam yang memikat dan perlahan tumbuh menjadi ikon wisata baru.

Namun di balik keindahannya, tersimpan cerita sejarah yang layak untuk digali.

BACA JUGA:Menelusuri Asal Usul Suku Guci: Perpindahan Leluhur dari Luhak Kubuang Tigo Baleh ke Muaro Paneh

Asal-Usul Nama “Bukit Sylvia”

Nama “Bukit Sylvia” bukanlah nama yang berasal dari tradisi lokal atau warisan budaya setempat.

Nama ini konon muncul dari penamaan tidak resmi yang dilakukan oleh para pelancong dan investor asing yang datang ke Labuan Bajo pada awal 2000-an.

Salah satu versi menyebutkan bahwa nama ini diambil dari nama seorang wisatawan atau pemilik properti yang berinvestasi di daerah tersebut.

BACA JUGA:Menelusuri Jejak Benteng Bukit Cening: Saksi Bisu Perjuangan di Atas Perbukitan!

Sejak itu, nama “Sylvia” menjadi populer untuk merujuk ke kawasan bukit yang memiliki pemandangan langsung ke laut lepas dan gugusan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Meskipun tidak memiliki sejarah panjang seperti situs budaya lainnya di Flores, Bukit Sylvia merupakan bagian dari transformasi wilayah Labuan Bajo menjadi kota wisata kelas dunia.

Bukit ini secara geografis berada di wilayah pesisir yang sejak dulu dimanfaatkan masyarakat setempat sebagai lahan penggembalaan atau sekadar tempat melepas penat sambil menikmati angin laut.

Bukit Sylvia dan Transformasi Labuan Bajo

Kategori :