BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Bukit Kaba: Jejak Alam dan Mitos di Tanah Rejang!
Pentingnya Bukit Shafa dan Marwah dalam Ibadah Haji dan Umrah
Dalam syariat Islam, perjalanan antara Shafa dan Marwah ini diabadikan sebagai bagian dari ritual haji dan umrah, yaitu sa’i.
Aktivitas ini merupakan bentuk penghormatan dan penghayatan atas perjuangan Siti Hajar, serta simbol kesabaran, usaha, dan keikhlasan dalam menjalani ujian kehidupan.
Allah SWT bahkan menyebutkan kedua bukit ini dalam Al-Qur’an. Dalam surah Al-Baqarah ayat 158 disebutkan:
"Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 158)
Ayat ini mempertegas bahwa perjalanan sa’i bukan sekadar ritual fisik, tetapi juga sarat makna spiritual.
Perubahan Fisik dan Modernisasi
BACA JUGA:Tips Mengatasi Sakit Kepala akibat Kolesterol Tinggi: Cara Alami dan Medis untuk Meredakannya!
Seiring waktu dan bertambahnya jumlah jamaah haji dan umrah, pemerintah Arab Saudi telah melakukan banyak renovasi untuk memastikan kenyamanan dan keamanan saat pelaksanaan sa’i.
Dahulu, perjalanan antara Shafa dan Marwah dilakukan di jalanan berbatu terbuka.
Namun kini, kedua bukit telah diintegrasikan dalam bangunan Masjidil Haram, lengkap dengan pendingin ruangan, jalur khusus bagi lansia dan penyandang disabilitas, serta penanda rute yang memudahkan jamaah.
Meskipun telah dimodernisasi, area asli di sekitar bukit tetap dilestarikan. Jamaah masih dapat melihat bagian bukit batu yang menjadi saksi sejarah ribuan tahun lalu.
Hal ini menjaga keseimbangan antara pelestarian nilai sejarah dan penyesuaian dengan kebutuhan zaman.
Nilai-Nilai yang Diwariskan