Pada abad ke-19, wilayah Bolaang Mongondow mulai berada dalam pengaruh kolonial Belanda. Meski berada dalam tekanan, masyarakat Mongondow tidak tinggal diam.
Perlawanan terhadap penjajahan dilakukan oleh tokoh-tokoh adat dan pemimpin lokal, yang berupaya mempertahankan kedaulatan budaya dan wilayah mereka.
BACA JUGA:Kerak Telor. Makanan Betawi Paling Terkenal Kesukaan Bangsawan Belanda? Ini Sejarahnya!
BACA JUGA:Lurah Burung Dinang Ajak Warga Berkolaborasi Jaga Kebersihan
Perjuangan ini menjadi bagian penting dalam sejarah lokal, memperkuat identitas dan semangat kebangsaan suku Mongondow.
Mongondow di Era Kini
Di era modern, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah daerah dan masyarakat untuk melestarikan budaya Mongondow. Bahasa dan tradisi lokal terus diajarkan kepada generasi muda melalui pendidikan dan kegiatan kebudayaan.
Selain itu, potensi pariwisata budaya mulai dikembangkan dengan menampilkan adat, seni, serta kehidupan khas masyarakat Mongondow kepada wisatawan.
Perpaduan antara modernitas dan tradisi menjadikan komunitas ini tetap eksis dan berkembang tanpa kehilangan jati diri mereka.