Tantangan Modernisasi dan Upaya Pelestarian
BACA JUGA:Sejarah dan Makna Tradisi Perang Topat: Warisan Budaya Bali yang Sarat Filosofi dan Nilai Sosial!
Seperti banyak suku bangsa minoritas lainnya, Suku Kadayan juga menghadapi tantangan besar di era modern.
Urbanisasi, globalisasi, serta tekanan ekonomi membuat banyak generasi muda meninggalkan kampung halaman dan budaya leluhur mereka.
Akibatnya, beberapa aspek budaya dan bahasa mulai tergerus oleh arus zaman. Namun, berbagai upaya pelestarian mulai dilakukan oleh tokoh adat, peneliti, dan pemerintah daerah.
Pendokumentasian bahasa, pemetaan adat, dan pengenalan budaya Kadayan melalui festival lokal dan pendidikan formal mulai digalakkan agar generasi muda tetap mengenal dan mencintai warisan leluhur mereka.
Di Malaysia, komunitas Kadayan mendapat pengakuan lebih kuat, terutama di Sabah dan Sarawak. Di sana, mereka bahkan memiliki organisasi budaya yang aktif memperjuangkan hak dan identitas mereka.
Sementara itu, di Indonesia, keberadaan suku ini masih perlu digali dan dikenalkan lebih luas agar tidak terkubur dalam senyap sejarah.