Menguak Sejarah Danau Melintang: Permata Air di Jantung Kalimantan Timur!

Kamis 22-05-2025,08:29 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

BACA JUGA:Mengungkap Fakta Mistis Gunung Pulosari, Benarkah Petilasannya Sunan Gunung Jati dan Syech Maulana Hasanudin?

Jejak Sejarah dan Kehidupan Tradisional

Sejak dahulu, Danau Melintang menjadi pusat aktivitas masyarakat suku Kutai dan Dayak.

Kawasan sekitar danau telah dihuni selama ratusan tahun, dan airnya yang melimpah menjadi sumber kehidupan utama bagi penduduk lokal.

Penduduk di sekitar danau mengembangkan sistem perikanan tradisional, seperti keramba dan bubu, serta berburu ikan air tawar seperti ikan baung, patin, dan toman.

Tak hanya itu, danau ini juga menjadi jalur transportasi penting bagi warga desa-desa terpencil, menghubungkan mereka dengan pasar, sekolah, dan pusat pemerintahan di wilayah hulu dan hilir Sungai Mahakam.

BACA JUGA:Menelusuri Kisah Sejarah Suku Alas: Jejak Budaya di Lembah Aceh Tengah!

Selain fungsinya sebagai sumber ekonomi, danau ini juga memiliki nilai spiritual bagi masyarakat adat.

Beberapa upacara adat masih dilakukan untuk menghormati roh-roh penjaga danau, termasuk tradisi meminta izin sebelum memulai musim tangkap ikan.

Ekologi dan Keanekaragaman Hayati

Danau Melintang merupakan bagian dari sistem rawa dan danau Mahakam yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati. Wilayah ini menjadi habitat berbagai spesies burung air, reptil, dan ikan air tawar.

Di musim tertentu, danau ini menjadi tempat singgah bagi burung migran dari utara Asia, menjadikannya situs penting secara ekologis.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Museum Sumatera Utara: Penjaga Warisan Budaya di Tanah Deli!

Tak hanya itu, kawasan ini juga menjadi habitat penting bagi spesies langka seperti pesut Mahakam (Orcaella brevirostris), lumba-lumba air tawar yang kini terancam punah.

Walau pesut lebih sering terlihat di Sungai Mahakam, ekosistem Danau Melintang turut mendukung kelestarian makhluk unik ini.

Perubahan Zaman dan Tantangan Modern

Kategori :