BACA JUGA:Ambon 1999 Saat Tetangga Jadi Musuh dan Kota Terbakar dalam Sekejap
Kepercayaan ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antara masyarakat Sumba dan alam sekitarnya.
Peran Gunung dalam Sejarah dan Identitas Sumba
Secara historis, Gunung Wanggameti telah menjadi batas alami antara wilayah adat di Pulau Sumba.
Dalam berbagai cerita rakyat dan legenda lisan, gunung ini sering disebut sebagai penjaga dari “arah selatan”—sebuah simbol kekuatan dan perlindungan.
Gunung ini juga memainkan peran penting dalam sejarah sosial masyarakat Sumba.
Pada masa lampau, jalur-jalur yang melintasi pegunungan Wanggameti digunakan oleh para pejuang adat dan kelompok masyarakat untuk berpindah tempat atau menghindari konflik.
BACA JUGA:Perang Saudara Amerika Ketika Isu Perbudakan Mengoyak Negeri Adidaya
Struktur geografisnya yang sulit ditembus membuatnya menjadi benteng alami sekaligus tempat perlindungan.
Selain itu, kawasan di sekitar Gunung Wanggameti menjadi tempat berkembangnya berbagai komunitas adat yang masih menjaga nilai-nilai tradisional dalam kehidupan sehari-hari.
Rumah-rumah adat beratap alang-alang dan makam batu megalitikum menjadi saksi bisu keberlanjutan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Konservasi dan Tantangan Modern
Meskipun kawasan ini dilindungi sebagai bagian dari taman nasional, Gunung Wanggameti tidak lepas dari ancaman kerusakan lingkungan.
BACA JUGA:Misteri Bisikan dari Benteng Trumon: Jejak Sejarah dan Suara Tak Kasat Mata di Aceh Selatan!
Pembalakan liar, perambahan hutan, serta kebakaran yang kerap terjadi di musim kemarau menjadi tantangan besar dalam menjaga kelestariannya.
Namun demikian, berbagai upaya pelestarian terus dilakukan, baik oleh pemerintah, LSM lingkungan, maupun masyarakat lokal.