PAGARALAMPOS.COM - Gunung Wanggameti merupakan puncak tertinggi di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, dengan ketinggian sekitar 1.225 meter di atas permukaan laut.
Terletak di wilayah Kabupaten Sumba Timur, gunung ini bukan hanya menjadi bagian penting dari lanskap alam pulau tersebut, tetapi juga menyimpan nilai sejarah, budaya, dan ekologi yang kaya.
eberadaannya menjadi penanda penting bagi masyarakat Sumba yang hidup berdampingan dengan alam, serta menjadi lokasi sakral yang dihormati hingga kini.
Warisan Geologis dan Keanekaragaman Hayati
BACA JUGA:Indonesia Jadi Tuan Rumah, Dunia Tak Menyangka Inilah Peran Besar RI di KAA 1955
Secara geologis, gunung ini terbentuk dari aktivitas tektonik dan vulkanik yang membentuk struktur perbukitan dan lereng curam yang mendominasi kawasan selatan pulau.
Salah satu contohnya adalah burung Julang Sumba (Rhyticeros everetti), burung langka yang menjadi simbol konservasi di daerah tersebut.
Selain itu, kawasan ini juga menjadi habitat bagi berbagai jenis anggrek liar, pohon kayu keras, dan satwa langka lainnya seperti kakatua kecil jambul kuning dan biawak endemik Sumba.
Nilai Budaya dan Kepercayaan Tradisional
BACA JUGA:Inilah Sosok di Balik Pertempuran 10 November yang Bikin Penjajah Ketakutan
Bagi masyarakat adat Sumba, Gunung Wanggameti bukan sekadar bentang alam.
Gunung ini diyakini sebagai tempat keramat yang berhubungan erat dengan praktik kepercayaan Marapu, agama asli masyarakat Sumba.
Dalam kepercayaan ini, alam adalah bagian dari sistem spiritual, dan gunung merupakan tempat bersemayamnya roh-roh leluhur.
Upacara adat seperti wulla poddu—ritual tahunan untuk memohon kesuburan dan keselamatan—sering melibatkan persembahan kepada roh-roh yang dianggap berdiam di gunung.
Beberapa titik di kaki gunung bahkan dijadikan lokasi pemujaan atau tempat meditasi oleh para pemuka adat.