Dinasti Ming dan Ambisi Superpower Tiongkok Lewat Tembok Raksasa

Senin 12-05-2025,09:24 WIB
Reporter : Yogi
Editor : Gelang

Namun, pembangunan tembok juga membawa konsekuensi yang tidak kecil. 

Ribuan bahkan jutaan pekerja terdiri dari petani, tentara, dan tawanan dipaksa bekerja dalam kondisi berat dan sering kali berbahaya. 

Banyak dari mereka yang meninggal dalam proses pembangunan, menjadikan Tembok Besar juga sebagai monumen pengorbanan yang tak terhitung jumlahnya.

Dinasti Ming pada puncaknya dikenal sebagai era stabilitas, reformasi administrasi, serta kemajuan dalam seni dan budaya. 

BACA JUGA: Menelusuri Tugu Pamandengan: Simbol Kosmologi Jawa dan Jejak Sejarah Kota Surakarta!

Namun di balik semua itu, tembok yang menjulang tinggi di sepanjang utara negeri adalah pengingat kuat akan tantangan geopolitik dan usaha besar menjaga persatuan negeri. 

Ketika akhirnya Dinasti Ming runtuh pada abad ke-17, tembok tersebut tetap berdiri, menjadi saksi bisu naik turunnya kekuasaan.

Kini, Tembok Besar Tiongkok bukan hanya warisan fisik dari masa lalu, tetapi juga simbol nasional kebanggaan bangsa Tiongkok. 

Sebagai destinasi wisata dunia, ia menarik jutaan pengunjung setiap tahun yang ingin menyaksikan langsung megahnya hasil karya peradaban kuno Dan meskipun Dinasti Ming telah lama berlalu, jejak mereka masih membentang sepanjang ribuan kilometer batu dan sejarah tertanam kokoh di tanah Tiongkok.

Kategori :