Dari sisi spiritual, prasasti ini memperlihatkan bagaimana alam dan agama saling terkait. Alam — dalam hal ini mata air di lereng gunung menjadi tempat pertemuan antara manusia dan kekuatan ilahi.
Hal ini juga tercermin dalam tradisi masyarakat lokal yang hingga kini masih menganggap kawasan sekitar Tukmas sebagai tempat yang keramat.
Pelestarian dan Tantangan
Seperti banyak situs sejarah lainnya di Indonesia, Prasasti Tukmas menghadapi tantangan dalam hal pelestarian. Faktor alam, cuaca, serta aktivitas manusia menjadi ancaman potensial terhadap kelestarian prasasti ini.
Oleh karena itu, upaya konservasi harus terus ditingkatkan agar prasasti ini tetap terjaga dan dapat terus diteliti oleh generasi mendatang.
Pemerintah daerah dan lembaga terkait telah melakukan beberapa langkah pelindungan, namun partisipasi masyarakat juga sangat penting.
Edukasi mengenai nilai sejarah dan budaya dari prasasti ini perlu diperluas agar masyarakat turut merasa memiliki dan menjaga warisan leluhur ini.