Beliau mengganti struktur bangunan dengan batu yang dipahat dan kayu berkualitas tinggi.
Inilah awal dari transformasi Masjid Nabawi menjadi bangunan permanen dengan arsitektur yang lebih terstruktur dan kuat.
Peran Masjid Nabawi dalam Sejarah Islam
Masjid Nabawi bukan sekadar tempat ibadah. Sejak awal, masjid ini menjadi pusat segala aktivitas umat Muslim.
Di sinilah Rasulullah memimpin salat, menyampaikan wahyu, memberikan ceramah keagamaan, memutuskan perkara hukum, dan bahkan menerima delegasi dari berbagai suku dan bangsa.
BACA JUGA:Viral! Mari Nikmati Keindahan Alam dan Sejarah Lembah Harau di Sumatera Barat,
Setelah Nabi wafat, beliau dimakamkan di kamar istrinya, Aisyah, yang berada persis di sisi masjid. Makam Nabi kemudian menjadi bagian dari kompleks Masjid Nabawi.
Bersama beliau, dimakamkan pula dua sahabat terdekatnya: Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Perkembangan di Masa Dinasti Islam
Pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah, Abbasiyah, hingga Utsmaniyah, Masjid Nabawi terus mengalami renovasi dan perluasan.
BACA JUGA:Unik dan Menarik! Menguak Misteri Hewan Mirip Naga Tanpa Telinga yang Langka di Kalimantan
Setiap dinasti berusaha memperindah dan memperluas masjid sesuai kemampuan dan perkembangan zaman.
Menara-menara mulai ditambahkan, kubah diperbesar, dan ornamen-ornamen khas Islam mulai menghiasi setiap sudut masjid.
Pada masa Sultan Mahmud II dari Kesultanan Utsmaniyah, dilakukan perbaikan besar-besaran pada struktur dan interior masjid.
Arsitektur Turki dengan sentuhan khas Islam Ottoman mewarnai bangunan Masjid Nabawi selama berabad-abad.
Perluasan Modern oleh Kerajaan Arab Saudi