Sejarah dan Makna Ritual Bakar Batu: Tradisi Kuno yang Menyatukan Komunitas di Indonesia!

Senin 05-05-2025,14:30 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Ritual Bakar Batu adalah salah satu tradisi kuno yang masih dilestarikan oleh berbagai suku di Indonesia.

Terutama di daerah-daerah dengan masyarakat adat yang kuat, seperti di Papua, Nusa Tenggara, dan Maluku. Ritual ini memiliki makna yang dalam, baik dari segi budaya, sosial, maupun spiritual.

Asal Usul Ritual Bakar Batu

Praktik ini berakar dari kehidupan masyarakat yang hidup di pedalaman atau daerah yang jauh dari akses pasar modern.

BACA JUGA:Menyelami Makna Sakral di Balik Pernikahan Adat Suku Tolaki

Mereka mengandalkan sumber daya alam yang tersedia, salah satunya adalah batu-batu besar yang dapat menyerap panas.

Batu-batu ini digunakan untuk memanaskan makanan dalam tradisi yang kaya akan simbolisme ini.

Bakar Batu memiliki berbagai nama, tergantung daerahnya, namun intinya tetap sama, yaitu memasak dengan cara menaruh bahan makanan di atas batu panas yang telah dibakar sebelumnya.

Sebelum makanan dimasak, umumnya dilakukan prosesi adat yang diiringi dengan doa dan nyanyian sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan alam sekitar.

BACA JUGA:Sejarah Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto: Dari Kerja Paksa Kolonial hingga Warisan Dunia UNESCO!

Proses Ritual Bakar Batu

Proses Bakar Batu diawali dengan pemilihan batu yang sesuai, biasanya batu vulkanik yang bisa menyerap panas dengan baik.

Batu-batu ini akan dibakar di dalam api terbuka hingga mencapai suhu yang sangat tinggi. Setelah itu, batu panas tersebut ditempatkan di dalam lubang tanah yang telah digali sebelumnya.

Makanan yang akan dimasak, seperti daging, ikan, sayuran, dan ubi, dibungkus dalam daun pisang atau daun sagu untuk menjaga rasa dan kelembapan.

Setelah itu, bahan-bahan makanan tersebut diletakkan di atas batu panas, kemudian ditutup dengan lapisan daun dan tanah agar panas tetap terjaga.

Kategori :