PAGARALAMPOS.COM -Di balik riuhnya pekik Merdeka yang menggema pada 17 Agustus 1945, terdapat jejak langkah dari berbagai anak bangsa, termasuk mereka yang berasal dari komunitas Tionghoa.
Meski kerap diselimuti stereotip sebagai kaum pedagang semata, sejarah mencatat kontribusi nyata para tokoh Tionghoa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Mereka tidak hanya berdiri di belakang layar, tetapi turut maju ke garis depan perjuangan, melawan penjajahan dengan segala daya dan cara yang mereka miliki.
Salah satu nama yang patut dikenang adalah Liem Koen Hian, seorang jurnalis ulung dan tokoh politik yang lantang menyuarakan nasionalisme Indonesia.
BACA JUGA:Terungkap Kisah Heroik Pattimura yang Disembunyikan Buku Sejarah
Ia mendirikan surat kabar Sin Po, yang terkenal berani memuat teks proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk pertama kalinya dalam bentuk cetak.
Liem bukan sekadar pencatat sejarah ia adalah pelaku sejarah itu sendiri.
Dalam kancah politik, ia aktif dalam Partai Tionghoa Indonesia (PTI), yang sejak awal menyuarakan bahwa Tionghoa peranakan harus bersatu dalam perjuangan bangsa Indonesia.
bukan berpihak pada kolonialisme.
BACA JUGA:Indonesia Hampir Terpecah Ini Sejarah Kelam Republik Serikat yang Jarang Dibahas
Kemudian ada Souw Beng Kong, kapitan Tionghoa yang meskipun hidup jauh sebelum era kemerdekaan, meletakkan dasar hubungan antara komunitas Tionghoa dan pribumi.
Kiprahnya dalam menyelaraskan kehidupan multikultur di Batavia memberi warisan sosial yang kelak menjadi kekuatan dalam menyatukan berbagai etnis di Indonesia.
Sosok Oey Tjong Hauw, anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), juga tidak bisa dikesampingkan.
Ia terlibat dalam penyusunan dasar negara dan memperjuangkan pengakuan terhadap kebangsaan Indonesia yang inklusif.
BACA JUGA:Fakta Mengejutkan Sejarah Pribumi Tersembunyi dalam Setiap Halaman Bumi Manusia