Tapi rakyat tidak pernah nyaman.
Karena yang membuat negara-negara itu bukan keinginan rakyat, melainkan strategi Belanda.
Politik devide et impera versi modern, Mereka tahu, Indonesia yang bersatu akan kuat.
Maka lebih baik dipecah.
BACA JUGA:Sejarah Misteri Hutan Marind-Anim: Mengungkap Keajaiban Alam dan Legenda yang Hidup!
Secara teori, negara serikat bisa adil.
Daerah diberi otonomi penuh.
Bisa mengelola sendiri sumber daya alamnya.
Bisa membuat kebijakan sesuai kebutuhan lokal, Tidak semua harus diseragamkan dari Jakarta.
BACA JUGA:Menyikapi Bukit Kelam: Keajaiban Alam, Sejarah, dan Legenda yang Menyertai!
Tapi dalam praktik, justru terasa semu.
Karena kelahiran RIS bukan murni pilihan rakyat.
Apalagi, di balik setiap “negara bagian”, ada bayang-bayang KNIL tentara pro-Belanda.
Maka hanya dalam waktu delapan bulan, RIS bubar,
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibentuk kembali dari semua negara bagian sebelumnya.
BACA JUGA:Bagaimana Islam Menyebar di Indonesia? Simak Sejarahnya!