Supersemar, juga dikenal sebagai Surat Perintah Sebelas Maret, dikeluarkan pada Maret 1966, memberikan Soeharto otoritas untuk bertindak demi keamanan negara.
Inilah awal dari Orde Baru.
Versi resmi yang selama ini diajarkan dalam buku sejarah menyebutkan bahwa PKI adalah dalang utama G30S.
Namun, berbagai penelitian akademis dalam dan luar negeri menyodorkan sudut pandang berbeda.
BACA JUGA:Menggali Kembali Kisah Sejarah Makam Nabi Muhammad SAW: Jejak Abadi Sang Rasul!
Beberapa teori menyebut konflik internal di tubuh militer sebagai pemicu utama.
Selain itu, ada beberapa orang yang mempertanyakan bahwa intelijen asing, terutama CIA, terlibat dalam mendorong pergeseran pemerintahan demi keuntungan geopolitik selama Perang Dingin.
Sejarah G30S mulai dipertanyakan kembali seiring berjalannya waktu.
Reformasi 1998 membuka ruang bagi masyarakat untuk menggali sejarah secara lebih kritis.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Sirung: Jejak Vulkanik di Kepulauan Alor!
Film dokumenter, buku sejarah alternatif, hingga kesaksian korban mulai bermunculan.
Namun, hingga kini, tidak ada konsensus tunggal mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
G30S bukan hanya kisah kudeta yang gagal; itu adalah kisah tentang kekuatan, kampanye, dan sejarah yang dibentuk oleh mereka yang menang.
Memahami G30S dengan cara yang lebih objektif adalah langkah penting untuk memastikan tragedi serupa tidak terulang kembali.
BACA JUGA:Memahami Sejarah Tato Suku Mentawai: Warisan Leluhur yang Sarat Makna!
Dalam bayang-bayang gelap itu, ada pelajaran yang harus terus kita gali—bahwa demokrasi dan keadilan harus selalu dijaga dari siapa pun yang ingin memanipulasi sejarah demi kepentingan segelintir pihak.