Segala aktivitas ekonomi mereka lebih bersifat subsisten, seperti bertani, berburu, dan mengumpulkan hasil hutan. Padi, jagung, dan sayur-sayuran merupakan hasil pertanian utama mereka, yang semuanya dikelola secara tradisional.
Adat Istiadat dan Kepercayaan
Suku Baduy Dalam sangat memegang teguh adat istiadat yang telah diwariskan secara turun-temurun. Mereka memiliki aturan yang sangat ketat dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam aspek sosial, agama, maupun budaya.
BACA JUGA:Wonderia Semarang: Jejak Kejayaan Taman Hiburan Legendaris yang Kini Tinggal Kenangan Terbengkalai!
Salah satu aturan yang paling terkenal adalah larangan untuk menggunakan pakaian berwarna selain hitam atau putih, sebagai simbol kesederhanaan dan kedamaian.
Dalam hal agama, Suku Baduy Dalam menganut agama kepercayaan yang disebut "Kehidupan Baduy," yang berfokus pada penghormatan terhadap roh nenek moyang dan alam sekitar.
Mereka tidak mengakui agama-agama besar seperti Islam atau Kristen dan lebih memilih untuk menjalani kehidupan yang harmonis dengan alam.
Ritual-ritual adat yang dilaksanakan oleh masyarakat Baduy Dalam melibatkan upacara-upacara untuk menghormati kekuatan alam dan leluhur mereka, termasuk ritual memohon berkah dan keselamatan.
BACA JUGA:Sejarah Taman Ria Senayan: Jejak Rekreasi Ibu Kota yang Kini Tinggal Kenangan!
Suku Baduy Dalam juga dikenal dengan tradisi tenun yang sangat khas. Mereka menghasilkan kain tenun tradisional yang disebut "tenun Baduy," yang terbuat dari kapas alami dan pewarnaan tradisional.
Tenun Baduy ini biasanya berwarna hitam dan putih, dan digunakan untuk pakaian adat mereka.
Tantangan dan Perubahan
Meskipun Suku Baduy Dalam berusaha menjaga tradisi mereka yang sudah lama ada, mereka juga tidak terlepas dari tantangan zaman.
BACA JUGA:Sejarah Hotel PI – Puncak: Sisa Kemegahan yang Membeku dalam Waktu!
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang tertarik untuk mengunjungi wilayah mereka, baik untuk tujuan wisata maupun untuk penelitian.
Hal ini menyebabkan beberapa perubahan kecil dalam kehidupan mereka, meskipun masyarakat Baduy Dalam masih sangat menjaga jarak dengan dunia luar.