Lonceng ini telah menjadi saksi bisu berbagai periode sejarah mulai dari masa kejayaan maritim Kesultanan Aceh, interaksi lintas budaya dengan Tiongkok, penjajahan kolonial, hingga masa modern di mana Aceh bangkit dari bencana.
Simbol Multikulturalisme dan Toleransi
Keunikan Lonceng Cakra Donya bukan hanya terletak pada usianya yang tua atau asal-usulnya yang eksotis, tetapi pada nilai simbolik yang dibawanya.
Kehadiran tulisan Arab dan Hanzi dalam satu artefak mencerminkan keharmonisan yang pernah terjalin di bumi Nusantara, jauh sebelum istilah multikulturalisme menjadi populer.
BACA JUGA:Sejarah Gedung Indonesia Menggugat di Bandung: Jejak Perjuangan Soekarno dan Simbol Perlawanan!
BACA JUGA:Sejarah Pabrik Gula Colomadu: Warisan Industri Masa Kolonial yang Menjadi Simbol Transformasi!
Pelajaran dari Sejarah
Dalam dunia yang penuh konflik, kisah Cheng Ho dan lonceng ini mengajarkan bahwa diplomasi, budaya, dan agama bisa menjadi jembatan untuk menyatukan manusia dari latar belakang yang berbeda.