PAGARALAMPOS.COM - Ratu Jay Shima dikenal sebagai tokoh perempuan tangguh yang pernah memimpin Kerajaan Kalingga, salah satu kerajaan kuno di tanah Jawa.
Kerajaan ini diyakini didirikan oleh suaminya, Kartikeyasingha, seorang tokoh penting yang berasal dari garis keturunan bangsawan Melayu di Palembang, yakni putra dari Sribuja.
Ia memperluas pengaruhnya ke bagian utara Pulau Jawa, membuka jalan bagi terbentuknya pemerintahan yang kuat di wilayah tersebut.
Beberapa sumber sejarah menyebut bahwa Jay Shima berasal dari keluarga dengan latar belakang spiritual atau bangsawan.
BACA JUGA:Sejarah Benteng Marlborough: Jejak Kolonial Inggris di Tanah Bengkulu!
BACA JUGA:Menyikapi Kisah Sejarah Gedung Filateli Jakarta: Warisan Kolonial di Jantung Kota!
Ada dugaan bahwa ia merupakan anak seorang pendeta dari wilayah Sriwijaya, bahkan sebagian teori mengaitkannya dengan tokoh legendaris seperti Hyang Sailendra maupun keturunan Raja Santanu.
Kejayaan Kalingga di Masa Kartikeyasingha
Saat dipimpin oleh Kartikeyasingha, Kerajaan Kalingga berkembang pesat, terutama dalam hal kebudayaan dan kehidupan spiritual masyarakatnya.
Hal ini tercermin dari sejumlah prasasti kuno yang ditemukan di sekitar Jawa Tengah, salah satunya Prasasti Tukmas yang ditemukan di Grabag, Magelang.
BACA JUGA:Sejarah Istana Raja Bima: Simbol Kejayaan dan Budaya Kesultanan di Pulau Sumbawa!
BACA JUGA:Sejarah Rumah Tjong A Fie: Warisan Budaya dan Simbol Harmoni di Kota Medan!
Prasasti tersebut memakai aksara Pallawa dan memuat berbagai simbol keagamaan seperti trisula, cakra, dan bunga teratai, menandakan kuatnya pengaruh agama Hindu Siwa pada masa itu.
Selain itu, ditemukan pula Prasasti Sojomerto di wilayah Batang yang memperkuat bukti bahwa Hindu Siwa menjadi ajaran dominan di kalangan masyarakat Kalingga.
Namun, pengaruh ajaran Buddha juga turut hadir. Catatan dari Tiongkok mencatat kedatangan biksu Hwi-ning ke wilayah Kalingga pada tahun 644 M.