Gerhana dihubungkan dengan perjalanan berbahaya dewa matahari, Kinich Ahau, melalui dunia bawah.
Selama gerhana, Kinich Ahau dianggap mengalami kematian, dan ritual pembaruan diperlukan untuk mengembalikan keseimbangan.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Makam Sultan Malik Al Saleh: Jejak Kejayaan dan Spiritualitas!
BACA JUGA:Sejarah Talang Tuo: Menelusuri Jejak Peradaban dan Kebudayaan Nusantara!
Ritual ini sering melibatkan pengurbanan darah oleh bangsawan, yang dianggap sebagai bentuk pengorbanan tertinggi.
Darah ini diyakini memberikan kekuatan kepada dewa dan membantu mengembalikan matahari ke jalurnya.
Bagi bangsa Maya, gerhana matahari adalah saat untuk merenung dan berharap bahwa Kinich Ahau akan kembali muncul di langit, mengatasi segala ancaman dan memastikan kesejahteraan mereka.