PAGARALAMPOS.COM - Peristiwa peperangan di masa lalu meninggalkan warisan sejarah yang mengandung makna mendalam.
Salah satu jejak kolonialisme yang masih dapat ditemui hingga kini adalah Benteng Fafontofure di Morowali, Sulawesi Tengah.
Dibangun pada abad ke-17 oleh Belanda, benteng ini berfungsi sebagai pos pertahanan strategis untuk mengamankan wilayah dan mengontrol aktivitas masyarakat setempat.
Terletak di Desa Lindu, Benteng Fafontofure menjadi daya tarik bagi pengunjung yang ingin menyelami sejarah kolonial di Sulawesi Tengah.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gua Kontilola: Keunikan Gua Penuh Stalaktit dan Kelelawar di Papua!
BACA JUGA:Sejarah Gua Pawon: Jejak Peradaban Manusia Purba di Jawa Barat!
Begitu memasuki kawasan benteng, nuansa khas era kolonial terasa begitu kuat. Pengunjung dapat menjelajahi bangunan bersejarah ini, menyusuri dinding pertahanan yang kokoh, serta memahami bagaimana kehidupan di masa lalu berlangsung di tempat ini.
Selain memiliki nilai sejarah, Benteng Fafontofure juga menyuguhkan panorama alam yang indah.
Dari atas benteng, pengunjung dapat menikmati pemandangan hutan hijau yang membentang luas serta bukit-bukit yang menambah pesona kawasan ini.
BACA JUGA:Sejarah Gua Leang-Leang: Mengungkap Jejak Kehidupan Manusia Prasejarah di Sulawesi Selatan!
BACA JUGA:Sejarah Gua Harimau: Jejak Peradaban Purba dan Kehidupan Manusia Prasejarah di Sumatera Selatan!
BACA JUGA:Sejarah Museum Manusia Purba Sangiran: Menyingkap Jejak Awal Peradaban di Nusantara!
Keberadaan benteng ini bukan sekadar peninggalan arsitektur kolonial, tetapi juga menjadi saksi bisu interaksi antara penduduk lokal dan Belanda di masa lampau.
Bagi pencinta sejarah dan wisata budaya, Benteng Fafontofure menawarkan pengalaman yang menarik.
Destinasi ini tidak hanya menghadirkan keindahan lanskap, tetapi juga menjadi tempat untuk memperkaya wawasan mengenai jejak kolonialisme di Indonesia.