Menurut Matthew Lamanna dari Carnegie Museum of Natural History, penemuan ini mencakup sisa-sisa hadrosaurus—dinosaurus pemakan tumbuhan berparuh bebek—serta gigi dinosaurus karnivora, tulang belakang ular, dan rahang mamalia purba.
Fosil-fosil ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut dulunya menjadi habitat beragam makhluk hidup yang saling berinteraksi dalam ekosistem prasejarah.
Saat ini, Canadon Tomas merupakan daerah kering dan tandus. Namun, penelitian menunjukkan bahwa jutaan tahun lalu, kawasan ini memiliki iklim yang hangat dan lembap, dengan hutan pakis dan palem yang rimbun.
BACA JUGA:Sejarah dan Makna Patung Jenderal Sudirman: Monumen Perjuangan yang Abadi!
BACA JUGA:Jejak Sejarah Patung Tugu Tani: Simbol Perjuangan dan Penghormatan!
Sungai-sungai yang mengalir ke laut memungkinkan organisme yang mati terkubur dalam kondisi ideal sehingga fosilnya terawetkan dengan baik.
Mengungkap Periode Akhir Dinosaurus
Bukti fosil dari Canadon Tomas menjadi sumber informasi penting untuk memahami kondisi kehidupan menjelang kepunahan dinosaurus non-unggas.
Kehadiran fosil berbagai spesies, dari herbivora hingga karnivora, memberikan gambaran lengkap tentang keseimbangan ekosistem di akhir Zaman Kapur.
Sisa-sisa mamalia kecil yang ditemukan juga menjadi petunjuk penting bagi para ahli.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Istana Maimun: Keagungan Arsitektur Kesultanan Deli!
BACA JUGA:Menyelami Kisah Sejarah Prasasti Tugu: Warisan Epigrafi Kerajaan Tarumanagara!
Tulang-tulang mereka dapat mengungkap perubahan ekosistem yang terjadi setelah kepunahan dinosaurus, sekaligus membantu menjelaskan bagaimana kelompok mamalia mulai berkembang dan mendominasi Bumi.
Masa Depan Penelitian di Canadon Tomas
Penelitian terhadap fosil-fosil ini masih berlangsung, dengan rencana ekspedisi lanjutan yang akan dilakukan hingga tahun 2024.
Setiap temuan baru dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang hari-hari terakhir dinosaurus sebelum punah.