Misteri Arca Megalit Pokakea di Lembah Bada: Jejak Peradaban Kuno yang Belum Terpecahkan

Sabtu 29-03-2025,12:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Terdapat dua jenis kalamba di situs ini. Kalamba yang dihiasi motif diduga berfungsi sebagai tempat penyimpanan tulang-belulang dalam ritual pemakaman, sementara yang polos diyakini digunakan sebagai tempat mandi bagi putri bangsawan.

Sejauh ini, ditemukan 27 kalamba di Pokekea, yang merupakan bagian dari lebih dari 100 artefak lainnya, termasuk arca batu, meja altar, batu dakon, dan gerabah kubur.

BACA JUGA:Gunung Sumbing: Sejarah Vulkanik, Keindahan Alam, Mitos, dan Perjalanan Pendakian Menuju Puncak Tertinggi!

BACA JUGA:Gunung Mahawu: Sejarah Vulkanik, Keindahan Alam, dan Kearifan Lokal di Sulawesi Utara!

Peradaban Megalitik di Sulawesi Tengah

Penelitian menunjukkan bahwa tradisi megalitik di wilayah ini telah ada sejak sekitar 2.500 SM, menjadikannya salah satu situs tertua di Nusantara.

Perkembangannya terbagi dalam dua periode, yaitu megalitik tua (2.500–1.500 SM) dan megalitik muda (1.500 SM hingga abad ke-1 M).

Kedua periode ini kemungkinan mengalami tumpang tindih dalam praktik budayanya.

Pemerintah setempat melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) saat ini tengah melakukan pemetaan serta penelitian lanjutan agar situs ini dapat diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO.

BACA JUGA:Keraton Kanoman: Pusat Kebudayaan, Sejarah Kesultanan Cirebon, dan Warisan Tradisi yang Tetap Lestari!

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Istana Pagaruyung: Jejak Kejayaan Kerajaan Minangkabau!

Pengakuan tersebut diharapkan dapat membantu pelestarian situs sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Kesamaan dengan Patung Moai di Pulau Paskah

Keberadaan arca di Pokekea sering dikaitkan dengan patung Moai di Pulau Paskah. Moai merupakan patung batu vulkanik yang sebagian besar menghadap ke arah laut.

Meskipun terletak di lokasi yang berjauhan, kemiripan visual antara keduanya menimbulkan spekulasi mengenai adanya keterkaitan budaya atau kesamaan teknik pembangunan pada peradaban kuno.

Beberapa teori menyebutkan bahwa patung-patung ini mungkin dibuat sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur atau pemimpin masa lalu.

Kategori :