
Vila-vila seperti Villa Maternus menjadi simbol status, dilengkapi taman pusat, ruang makan luas, dan lantai mosaik yang memukau.
Arkeolog menemukan bahwa vila ini mengalami renovasi besar pada akhir abad ke-4, kemungkinan saat pemerintahan Kaisar Theodosius I.
Struktur utama mencakup taman dengan beranda berkolom, ruang-ruang berlapis marmer, dan mosaik warna-warni yang menggambarkan mitologi Romawi.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Manusia Purbakala: Penemuan Fosil dan Artefak Manusia Purbakala!
BACA JUGA:Sejarah Candi Sari: Jejak Peradaban Mataram Kuno, Memiliki Arsitektur, dan Fungsinya!
Nama Maternus yang terukir di situs memicu spekulasi tentang pemilik vila.
Beberapa sejarawan menduga vila ini milik Maternus Cynegius, pejabat tinggi di era Theodosius.
Namun, karena Cynegius dikenal sebagai Kristen yang taat, kecil kemungkinan ia menghiasi rumahnya dengan adegan pagan
Kejayaan Romawi di Iberia berakhir pada abad ke-5 saat suku Vandal dan Visigoth menyerbu wilayah tersebut.
Vila Maternus ditinggalkan, dan material bangunannya dipindahkan untuk keperluan konstruksi lain.
BACA JUGA:Sejarah Misteri Gunung Padang: Cagar Budaya Indonesia yang Memiliki Daya Tarik Tersendiri!
BACA JUGA:5 Peradaban Tertua di Dunia yang Berpengaruh terhadap Sejarah Manusia di Indonesia!
Mosaik-mosaik yang tersisa tertimbun tanah hingga Samuel Lopez menemukannya berabad-abad kemudian.
Kini, reruntuhan Villa Maternus menjadi salah satu situs arkeologi Romawi terpenting di Spanyol.
Samuel Lopez, yang kini hampir berusia 60 tahun, terus berkontribusi dalam studi situs tersebut, menjaga kisah penemuan luar biasa yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini tetap hidup.