Meski situs ini sudah lama menarik perhatian sejarawan, tablet pertama baru ditemukan oleh arkeolog Robin Birley pada Maret 1973.
Temuan ini mengubah pemahaman sejarah Inggris-Romawi, karena sebelumnya tidak pernah ditemukan catatan tulisan tangan dari era tersebut.
Teknik Penulisan yang Beragam
Tablet ini awalnya dilapisi lilin, namun banyak yang menulis langsung di kayu dengan tinta yang terbuat dari karbon, gom arab, dan air. Metode ini menjadi bukti bahwa menulis dengan tinta di atas kayu adalah praktik umum pada masa itu.
BACA JUGA:Rumah Adat Bolon Khas Suku Batak: Penuh Jejak Sejarah dan Setiap Bagian Rumahnya Memiliki Filosofi!
Kehidupan Sehari-hari yang Terekam
Salah satu tablet mengungkapkan pesan sederhana: pengiriman kaus kaki, sandal, dan celana dalam untuk menghadapi musim dingin.
Ini menunjukkan bahwa para prajurit Romawi mengenakan pakaian tambahan untuk melindungi diri dari cuaca ekstrem.
Pandangan terhadap Penduduk Lokal
Beberapa tablet menyebut penduduk asli Inggris sebagai "Brittunculi," yang berarti "orang Inggris kecil yang malang."
Ini mencerminkan pandangan Romawi terhadap suku-suku lokal, meskipun informasi tentang interaksi sosial lebih lanjut masih terbatas.
BACA JUGA:Rumah Adat Bolon Khas Suku Batak: Penuh Jejak Sejarah dan Setiap Bagian Rumahnya Memiliki Filosofi!
Tablet Vindolanda adalah jendela waktu yang menghubungkan kita dengan masa lalu, mengingatkan bahwa manusia, di era mana pun, memiliki cerita, harapan, dan tantangan mereka sendiri.
Artefak ini menjadi bukti nyata bahwa sejarah tidak hanya milik para raja, tetapi juga milik orang-orang biasa yang hidup dan bertahan di tengah pergolakan zaman.