PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Gowa-Tallo, yang berlokasi di Sulawesi Selatan, memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia sebagai pusat penyebaran Islam di wilayah timur Nusantara.
Kejayaan kerajaan ini tidak hanya memperkuat posisi politiknya, tetapi juga membawa transformasi sosial dan budaya yang masih berpengaruh hingga kini.
Sejarah dan Asal Usul Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada abad ke-16 setelah dua kekuatan besar, Gowa dan Tallo, bersatu di bawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin.
Penyatuan ini mengokohkan kerajaan sebagai kekuatan maritim yang tangguh dan pusat kebudayaan penting di kawasan timur Indonesia.
BACA JUGA: Gunung Kelimutu dan Danau Tiga Warna: Memiliki Sejarah dan Legenda yang Mistis!
BACA JUGA:Sejarah Taman Sari Jogja: Arsitektur dan Memiliki Bagian-Bagian dalam Taman Sari!
Meski kerajaan sudah berdiri sejak tahun 1330, awalnya masyarakat masih memegang kepercayaan animisme dan menjalankan tradisi leluhur.
Namun, kedatangan pedagang dari Gujarat, Arab, dan Melayu memperkenalkan ajaran Islam kepada para bangsawan, membuka jalan bagi perubahan besar dalam sistem kepercayaan masyarakat.
Penyebaran Islam dan Perubahan Sosial
Sultan Alauddin, ayah dari Sultan Hasanuddin, menjadi raja pertama yang memeluk Islam pada abad ke-16. Keputusan ini menjadi titik balik bagi kerajaan, di mana Islam mulai meresap ke dalam kehidupan sehari-hari rakyat.
BACA JUGA:Candi Cangkuang: Jejak Perkampungan Adat Kampung Pulo, Sejarah Hindu di Tengah Tanah Sunda!
BACA JUGA:Menilik Jejak Sejarah Kolonial di Banda Neira: Saksi Bisu Kolonialisme Belanda di Banda Neira!
Pernikahan antarbangsawan dengan kerajaan-kerajaan Islam lain, termasuk Maluku, mempererat hubungan politik dan mempercepat penyebaran Islam di Sulawesi.
Di bawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin, yang dikenal sebagai "Ayam Jantan dari Timur," Gowa-Tallo tidak hanya menjadi kekuatan militer yang disegani, tetapi juga pusat pendidikan Islam yang berpengaruh.