
PAGARALAMPOS.COM - Gunung Semeru tidak hanya memikat dengan lanskapnya yang megah, tetapi juga menyimpan berbagai kisah mistis dan kepercayaan yang diwariskan turun-temurun.
Sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa, Semeru bukan sekadar destinasi favorit para pendaki, tetapi juga diyakini memiliki nilai spiritual yang kuat bagi masyarakat setempat.
Sejarah dan Mitos Gunung Semeru
Dalam kepercayaan Hindu dan tradisi Jawa kuno, Gunung Semeru dianggap sebagai tempat suci yang menjadi kediaman para dewa.
BACA JUGA:Ternyata, Pempek Palembang Punya Sejarah yang Tak Terduga, Loh! Temukan Alasannya!
BACA JUGA:Misteri dan Pesona Bukit Barisan: Jejak Sejarah dan Keindahan Alam yang Menakjubkan
Banyak kisah yang beredar di kalangan masyarakat sekitar, salah satunya adalah legenda seorang raja dari Kediri yang konon pernah melakukan perjalanan spiritual ke puncak Mahameru untuk menjalankan ritual suci.
Sejumlah pendaki bahkan mengaku melihat jejak kaki misterius di sekitar puncak, yang dipercaya sebagai sisa perjalanan spiritual tersebut.
Meskipun belum ada bukti ilmiah, banyak orang yang merasakan suasana mistis saat mendekati kawasan puncak, seolah disambut oleh energi yang tak kasatmata.
Larangan dan Pantangan di Gunung Semeru
Selain kisah tentang jejak kaki, Gunung Semeru memiliki berbagai aturan dan pantangan yang harus dihormati oleh para pendaki.
BACA JUGA:Legenda Ken Arok: Perebutan Kekuasaan yang Mengubah Sejarah Nusantara
BACA JUGA:Kerajaan Kediri: Jejak Kejayaan Hindu dalam Sejarah Nusantara
Beberapa di antaranya adalah larangan mendaki pada waktu-waktu tertentu, terutama saat masyarakat Tengger mengadakan ritual adat.
Mereka percaya bahwa pada saat itu, roh leluhur sedang melakukan perjalanan spiritual, sehingga pendakian dianggap dapat mengganggu keseimbangan alam.