Rasanya gurih dan teksturnya kenyal, sehingga menjadi makanan favorit dalam berbagai acara adat.
BACA JUGA:Mengapa Situs Bersejarah Suku Tolaki Begitu Menarik? Temukan Keunikannya!
Konsumsi ulat sagu juga melambangkan rasa syukur masyarakat Asmat kepada alam yang memberikan kehidupan.
Ikan dan Hasil Laut
Sebagai suku yang tinggal di wilayah pesisir, masyarakat Asmat sangat bergantung pada hasil laut.
Ikan, kepiting, dan udang menjadi lauk utama yang diolah secara sederhana namun lezat.
Biasanya, ikan dibakar langsung di atas api, tanpa bumbu berlebih, sehingga rasa asli ikan tetap terjaga.
Hidangan ini sering disandingkan dengan sagu dan sambal tradisional berbahan cabai lokal.
Sayur dan Tumbuhan Liar
Selain sagu dan ikan, Suku Asmat juga mengonsumsi berbagai tumbuhan liar yang ditemukan di hutan sekitar.
Daun keladi dan pakis merupakan contoh sayuran yang sering diolah menjadi makanan pendamping.
Sayuran ini dimasak dengan cara direbus atau ditumis menggunakan bahan alami, seperti minyak kelapa.
BACA JUGA:Mengapa Pernikahan Suku Tolaki Begitu Penuh Makna? Temukan Jawabannya!
Kaya akan serat dan nutrisi, makanan ini melengkapi kebutuhan gizi masyarakat Asmat.
Hidangan Adat dalam Upacara Tradisional