Sebagian besar penduduk Minahasa masih bekerja di sektor pertanian, menanam padi, jagung, dan berbagai tanaman hortikultura lainnya.
BACA JUGA:Suku Ot Danum: Bagaimana Mereka Menjaga Keharmonisan dengan Alam dan Roh Leluhur?
Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat Minahasa juga mulai beralih ke sektor industri dan jasa.
Keberadaan perusahaan-perusahaan besar, seperti industri pengolahan kelapa, juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat.
Pariwisata menjadi salah satu sektor yang berkembang pesat di Minahasa.
Keindahan alam, seperti Danau Tondano, Gunung Lokon, dan tempat-tempat wisata lainnya, menarik perhatian wisatawan lokal maupun internasional.
BACA JUGA:Bagaimana Alam Membentuk Kehidupan Suku Ot Danum? Temukan Jawabannya!
Pemerintah setempat turut mendorong pengembangan sektor pariwisata dengan meningkatkan fasilitas pendukung, seperti hotel, restoran, dan transportasi.
Sosial dan Budaya
Masyarakat Minahasa dikenal dengan kerukunan dan gotong royong yang sangat kental.
Meskipun perkembangan zaman semakin modern, nilai-nilai tradisional seperti musyawarah dan kebersamaan tetap dijaga dengan baik.
Salah satu contoh nyata dari kehidupan sosial ini adalah adanya tradisi "Mapalus", yaitu gotong royong dalam masyarakat Minahasa yang mengedepankan kerja sama dan saling membantu antarwarga.
BACA JUGA:Mengapa Tarian Tradisional Suku Ot Danum Penuh Makna dan Pesona? Ini Penjelasannya!
Di sisi budaya, masyarakat Minahasa tetap melestarikan kebiasaan-kebiasaan yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.
Misalnya, bahasa Minahasa masih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga maupun dalam pertemuan adat.
Upacara adat, seperti pernikahan dan ritual keagamaan, tetap dilaksanakan dengan penuh khidmat dan memperhatikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.