BACA JUGA:Mengungkap Tradisi Suku Minangkabau: Pemanfaatan Tanaman Obat untuk Kesehatan
Globalisasi dan Teknologi
Selain itu, globalisasi dan kemajuan teknologi juga turut berperan dalam mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat Dayak.
Media sosial dan teknologi informasi membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat Dayak untuk mengakses informasi global.
Di satu sisi, hal ini bisa meningkatkan kesadaran mereka tentang dunia luar dan membuka peluang untuk berkembang.
Namun, di sisi lain, modernisasi ini dapat mengancam pelestarian bahasa dan budaya mereka.
BACA JUGA:Inilah Sejumlah Manfaat, Kandungan Nutrisi Keong Macan dan Cara Mengolahnya!
Bahasa Dayak, yang merupakan elemen penting dari identitas mereka, kini berada di ambang kepunahan.
Banyak generasi muda yang lebih fasih berbahasa Indonesia atau bahkan bahasa asing, sementara bahasa Dayak mulai dilupakan.
Kehilangan bahasa berarti hilangnya sebagian besar aspek budaya yang mendalam, termasuk cerita rakyat, lagu-lagu tradisional, dan cara pandang terhadap alam dan kehidupan.
Pergeseran Nilai-nilai Adat
Nilai-nilai adat yang menjadi dasar kehidupan masyarakat Dayak, seperti penghormatan terhadap alam, leluhur, dan ritual keagamaan, kini terancam oleh arus modernitas.
BACA JUGA:Suku Enggano: Mitos atau Realita yang Menakjubkan?
Dalam tradisi Dayak, keberlanjutan hubungan dengan alam sangat penting, dan banyak upacara adat yang berhubungan dengan menjaga keseimbangan alam.
Namun, modernisasi yang sering kali lebih mengutamakan keuntungan ekonomi, terutama dalam sektor pertambangan dan perkebunan, berpotensi merusak alam Kalimantan.
Kerusakan lingkungan ini membawa dampak buruk bagi kehidupan masyarakat Dayak yang sangat bergantung pada sumber daya alam.