Biasanya, panettone diberi isian buah kering, seperti kismis dan kulit jeruk, serta kadang-kadang dilapisi dengan lapisan gula halus.
Panettone dimakan sebagai hidangan penutup atau sarapan selama musim Natal dan Tahun Baru di Italia dan negara-negara Eropa lainnya.
BACA JUGA:Rahasia Daun Sirih, 10 Manfaat Kesehatan yang Harus Anda Ketahui
2. Stollen (Jerman)
Stollen adalah kue Natal tradisional dari Jerman yang memiliki bentuk seperti roti panjang yang diselimuti lapisan gula bubuk.
Kue ini terbuat dari adonan yang kaya akan rempah-rempah seperti kayu manis, pala, dan cengkeh, serta diisi dengan kismis, almond, dan kadang-kadang marzipan.
Stollen sering kali dimakan dengan teh atau kopi dan menjadi simbol kebahagiaan serta kedamaian di hari Natal.
3. Gingerbread (Inggris dan Amerika Serikat)
Gingerbread atau roti jahe adalah kue Natal yang populer di Inggris, Amerika Serikat, dan banyak negara lainnya. Kue ini terbuat dari tepung, mentega, gula, dan rempah-rempah seperti jahe dan kayu manis.
Gingerbread bisa dibuat dalam berbagai bentuk, seperti rumah gingerbread yang dihias dengan permen warna-warni atau boneka gingerbread. Kue ini sering disajikan sebagai camilan atau dekorasi Natal.
BACA JUGA:Soto Banjar ala Rumah, Ayam dan Telur Bebek yang Memanjakan Lidah
4. Bûche de Noël (Prancis)
Bûche de Noël adalah kue khas Natal dari Prancis yang berbentuk seperti batang kayu. Kue ini terbuat dari sponge cake yang dipenuhi dengan krim mentega dan kemudian digulung.
Setelah digulung, kue ini dihias dengan krim cokelat atau buttercream untuk meniru penampilan batang kayu yang tertutup salju. Bûche de Noël merupakan hidangan penutup yang elegan dan khas selama perayaan Natal di Prancis.
5. Kue Cubir (Indonesia)
Kue Cubir adalah kue tradisional Indonesia yang sering disajikan saat perayaan Natal, khususnya di kalangan masyarakat Kristen.