PAGARALAMPOS.COM - Suku Sasak yang mendiami Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, memiliki kekayaan budaya yang menarik perhatian, salah satunya adalah rumah adat mereka yang unik dan sarat akan nilai filosofi.
Rumah adat Suku Sasak tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun.
Berikut adalah fakta menarik mengenai rumah adat Suku Sasak:
BACA JUGA:Mengapa Tongkonan Menjadi Simbol Kehidupan Suku Toraja? Temukan Jawabannya!
1. Jenis-Jenis Rumah Adat
Rumah adat Suku Sasak memiliki beberapa jenis, di antaranya adalah Bale Tani, Bale Lumbung, dan Bale Bonter.
Bale Tani adalah rumah utama yang biasanya dihuni oleh keluarga. Bentuknya sederhana, namun penuh makna.
Bale Lumbung digunakan untuk menyimpan hasil panen, terutama padi. Bentuk atapnya yang menyerupai pelana kuda menjadi ciri khasnya.
Bale Bonter biasanya ditempati oleh kepala desa atau tokoh masyarakat, yang berfungsi sebagai tempat pertemuan penting.
BACA JUGA:Ingin Tahu Keunikan Rumah Adat Suku Batak? Simak Faktanya!
2. Material Bangunan Ramah Lingkungan
Rumah adat Suku Sasak dibangun dari bahan-bahan alami yang ramah lingkungan.
Dindingnya terbuat dari campuran tanah liat dan kotoran sapi, yang dipercaya memiliki daya tahan tinggi terhadap cuaca panas dan dingin.
Lantainya juga unik karena menggunakan campuran serupa yang dipadatkan, memberikan tekstur yang halus dan dingin saat disentuh.
Atap rumah menggunakan ilalang yang disusun rapat sehingga tahan terhadap hujan dan panas.