Kontribusi Kerajaan Islam di Jawa: Membentuk Peradaban dan Memperkaya Budaya Nusantara

Rabu 18-12-2024,18:56 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Berbeda dengan Demak yang berpusat di pesisir utara, Pajang memindahkan pusat kekuasaan Islam ke pedalaman Jawa.

Langkah ini memperkuat pengaruh Islam di kawasan pedalaman, yang juga menyerap tradisi Hindu-Buddha sehingga menciptakan kebudayaan yang khas. 

BACA JUGA:Menelusuri Gunung Prau: 6 Fakta Sejarah dan Alam yang Memukau

BACA JUGA:Sejarah Perjuangan Bangsa. Dibalik Kemegahan Monumen Pancasila Sakti Ternyata Ada Kisah Tragis Ini

Di masa Sultan Hadiwijaya, Pajang mengalami masa kejayaan dan ekspansi ke berbagai wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Namun, setelah wafatnya Sultan Hadiwijaya, kerajaan ini mengalami kemunduran akibat perebutan kekuasaan dan akhirnya dikalahkan oleh Kesultanan Mataram.  

3. Kesultanan Mataram  

Kesultanan Mataram didirikan oleh Sutawijaya pada akhir abad ke-16. Kerajaan ini mencapai puncaknya di bawah kepemimpinan Sultan Agung (1613–1645), yang dikenal sebagai pemimpin tangguh dalam melawan penjajahan Belanda.  

BACA JUGA:Miliki Banyak Suku dan Adat Istiadat. Inilah Fakta Menarik Suku Timor Nusa Tenggara

BACA JUGA:Bagaimana Suku Amungme Menghadapi Dunia Modern? Ini Ceritanya!

Sultan Agung melakukan upaya besar untuk menyatukan Jawa dan menghadapi VOC di Batavia, meskipun perjuangannya tidak sepenuhnya berhasil.

Di masa ini, Mataram tidak hanya kuat secara militer tetapi juga menjadi pusat kebudayaan Jawa-Islam, yang melahirkan karya sastra, seni, dan tradisi yang masih bertahan hingga sekarang.  

Namun, setelah Perjanjian Giyanti tahun 1755, Kesultanan Mataram terbagi menjadi Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta, yang masih berdiri hingga kini.  

4. Kesultanan Cirebon  

Kesultanan Cirebon didirikan oleh Sunan Gunung Jati, salah satu anggota Wali Songo, pada abad ke-15.

BACA JUGA:Mau Tau Sejarah Kramat Gunung Semeru. Ini Ulasan Lengkapnya

Kategori :