Marcus Aurelius menulis, "Apa pun yang terjadi, terimalah dengan hati yang terbuka." Dengan latihan menerima ketidaknyamanan, kita dapat mengembangkan ketahanan mental dan emosional.
3. Bedakan Keinginan dan Kebutuhan
Stoikisme mengajarkan kita untuk membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Banyak kecemasan berasal dari keinginan yang tidak tercapai.
Fokus pada kebutuhan dasar—seperti kesehatan, kebijaksanaan, dan hubungan yang bermakna—dapat mengurangi kecemasan.
BACA JUGA:Ingin Saldo DANA Gratis? Ikuti Tips Mudah dari Fox Crush!
BACA JUGA:Tips Jitu Rebus Ceker Ayam agar Empuk dan Bebas Tulang Tanpa Ribet
Latihan negative visualization, atau membayangkan skenario terburuk, membantu kita menerima kenyataan dan lebih menghargai apa yang sudah kita miliki.
4. Latihan Kesadaran Diri dan Refleksi
Introspeksi adalah hal penting dalam Stoikisme. Marcus Aurelius menyarankan untuk bertanya pada diri sendiri setiap hari, "Apa yang sudah saya lakukan untuk hidup lebih bijaksana dan lebih baik?"
Dengan refleksi diri, kita bisa memahami pikiran dan perasaan kita lebih baik dan meresponsnya dengan kebijaksanaan.
Meditasi atau menulis jurnal dapat membantu kita menemukan sumber stres dan mencari solusi yang lebih rasional.
BACA JUGA:Tips Menghasilkan Uang dari Game untuk Isi Saldo OVO dengan Mudah
BACA JUGA:Keripik Kentang Garing Sempurna, Tips dan Trik Agar Tidak Gagal
5. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Stoikisme juga mengajarkan pentingnya menjaga tubuh sebagai bagian dari kebajikan.
Kesehatan fisik yang baik mendukung keseimbangan emosional dan mental. Epictetus menyarankan untuk merawat tubuh seperti kita merawat kendaraan, karena tubuh adalah alat yang membawa kita menjalani kehidupan.