Stoikisme mengajarkan kita untuk menerima ketidakpastian sebagai bagian alami dari kehidupan.
Marcus Aurelius, kaisar Romawi yang juga seorang Stoik, menulis dalam bukunya Meditations
BACA JUGA:Mengapa Mobbing Sering Terjadi? Saatnya Stop dan Lindungi Kesehatan Mental!
“Apa pun yang terjadi, terimalah dengan hati yang terbuka.”
Alih-alih melawan ketidaknyamanan, Stoik menganjurkan kita untuk melihatnya sebagai kesempatan untuk berkembang.
Ketika kita menghadapi tantangan atau kesulitan, kita dapat memilih untuk melihatnya sebagai ujian untuk kekuatan batin kita.
Melalui latihan menerima ketidakpastian, kita dapat membangun ketahanan mental dan emosional.
BACA JUGA:Kenapa Mobbing Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan Anda?! Jangan Abaikan Dampaknya!
3. Praktikkan Distingsi antara Keinginan dan Kebutuhan
Stoikisme mengajarkan kita untuk membedakan antara keinginan dan kebutuhan.
Banyak kecemasan muncul dari keinginan yang tidak terpenuhi atau kekurangan material.
Namun, dengan fokus pada apa yang benar-benar kita butuhkan untuk hidup yang baik—seperti.
Kesehatan, kebijaksanaan, dan hubungan yang bermakna—kita dapat mengurangi kecemasan yang berhubungan dengan keinginan berlebihan.
BACA JUGA:Apakah Anda Tahu? Ini Manfaat Luar Biasa Kelapa Muda untuk Kesehatan!
Salah satu cara yang diajarkan oleh Stoik untuk mengelola keinginan adalah dengan melakukan latihan negative visualization, yaitu membayangkan skenario terburuk yang mungkin terjadi.
Hal ini membantu kita untuk menerima kemungkinan terburuk dan menghargai apa yang kita miliki saat ini.