Salah satu tradisi yang paling menarik perhatian dari suku Chuckhi adalah fenomena kematian sukarela atau dikenal dengan istilah lokal "yukstivun".
Tradisi ini lahir dari lingkungan yang keras dan sumber daya yang terbatas di kawasan Arktik.
Dalam kepercayaan Chuckhi, jika seseorang merasa dirinya telah menjadi beban bagi keluarga atau komunitas, mereka dapat memilih untuk mengakhiri hidup secara sukarela.
Fenomena ini biasanya dilakukan oleh orang-orang tua atau mereka yang sakit parah, dengan tujuan meringankan beban keluarga.
BACA JUGA:Peradaban Suku Maya. Peninggalan Sejarah Terbesar Dunia
Dalam prosesnya, individu yang bersangkutan akan melakukan ritual khusus dan berpamitan kepada keluarganya sebelum melaksanakan kematian sukarela
. Salah satu cara yang umum dilakukan adalah berjalan menjauh dari desa menuju padang salju dan membiarkan alam mengambil alih.
Meskipun terlihat ekstrem, tradisi ini didasari oleh rasa tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan hidup kelompok.
Bagi suku Chuckhi, keputusan ini dianggap sebagai tindakan mulia dan terhormat.
BACA JUGA:7 Ulama yang Terkenal Perjuangannya dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Pergeseran Tradisi di Era Modern
Seiring dengan perkembangan zaman, banyak tradisi suku Chuckhi yang mulai berubah.
Pemerintah Rusia dan organisasi hak asasi manusia telah melakukan upaya untuk menghentikan praktik kematian sukarela dengan memberikan akses yang lebih baik terhadap perawatan kesehatan dan bantuan sosial.
Namun, meskipun tradisi ini mulai ditinggalkan, jejaknya tetap tertanam dalam budaya Chuckhi.
Bagi generasi muda, penting untuk memahami sejarah dan alasan di balik tradisi tersebut agar tidak kehilangan identitas budaya mereka.
BACA JUGA:Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928: Tonggak Sejarah Persatuan dalam Perjuangan Bangsa