Selain itu, para pemimpin Minangkabau seperti Tuanku Imam Bonjol memimpin perlawanan dengan penuh keberanian dan semangat juang tinggi.
Meskipun pada akhirnya Belanda berhasil menguasai wilayah ini, mereka harus berhadapan dengan perlawanan keras dari rakyat Minangkabau.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Bahasa Besemah: Salah Satu Bahasa Tertua di Indonesia!
3. Suku Dayak
Suku Dayak yang menghuni Kalimantan adalah salah satu suku yang sangat tangguh dalam sejarah perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
Pada akhir abad ke-19, ketika Belanda berusaha memperluas kekuasaannya di Kalimantan, mereka dihadapkan pada perlawanan sengit dari suku Dayak.
Dikenal sebagai pejuang yang ahli dalam pertempuran di hutan dan menggunakan senjata tradisional seperti mandau, para Dayak menghalau pasukan Belanda dengan taktik yang sangat efektif.
Selain itu, kekuatan adat dan solidaritas suku menjadi modal utama mereka dalam mempertahankan tanah air.
Bahkan setelah penjajahan Belanda berakhir, Dayak tetap menjadi simbol ketahanan terhadap penindasan.
BACA JUGA:Bukan Cuma Makanan, Tapi Sejarah Bakwan yang Menarik! Tahu Tidak?
4. Suku Bugis
Suku Bugis yang berasal dari Sulawesi Selatan juga tercatat sebagai salah satu suku yang tidak mudah tunduk pada penjajah Belanda.
Keahlian pelayaran dan perniagaan mereka membuat suku Bugis sangat penting bagi Belanda, namun mereka tetap bertahan dalam mempertahankan kebebasan.
Selama abad ke-17 hingga ke-19, Bugis terlibat dalam berbagai pertempuran dengan Belanda, baik di darat maupun di laut.
Salah satu peristiwa terkenal adalah Perang Makassar, di mana pasukan Bugis bekerja sama dengan Sultan Hasanuddin dari Gowa untuk melawan Belanda.
BACA JUGA:Apa yang Membuat Kurma Begitu Khas dan Penuh Sejarah? Simak Penjelasannya!