Peran Delapan Suku Asli Sumatera Utara dalam Menyusun Karakter dan Budaya Provinsi

Sabtu 07-12-2024,15:55 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Masyarakat Angkola yang bermukim di Tapanuli Selatan memiliki tradisi musik Gordang Sambilan, yang menggunakan sembilan gendang.

Mereka juga mempraktikkan sistem marga yang mirip dengan suku Batak lainnya.

8. Suku Mandailing  

Meski berada di wilayah Sumatera Utara, Suku Mandailing sering menegaskan identitas mereka terpisah dari Batak.

BACA JUGA:Tonggak Sejarah Persatuan Indonesia Memaknai dan Pengaruh Hari Sumpah Pemuda

BACA JUGA:Angklung: Sejarah dan Peranannya dalam Budaya Indonesia yang Mendunia

Mereka berpegang teguh pada adat dan tradisi yang berbeda, dengan mayoritas beragama Islam dan budaya yang lebih mirip dengan Melayu daripada Batak.

Suku ini banyak tersebar di Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal.

Penolakan Suku Mandailing untuk Disebut Batak 

Suku Mandailing menolak disebut sebagai bagian dari Batak karena perbedaan adat, agama, dan tradisi budaya.

Sebagian besar masyarakat Mandailing beragama Islam dan memiliki sistem hukum adat serta kesenian yang berbeda dari Batak.

BACA JUGA:Sudah Tahu Tentang Sejarah Gunung Puntang? Ayo Temukan Keindahannya di Pendakian!

BACA JUGA:Kerajaan Tumapel: Menyelami Sejarah Politik dan Kekuasaan di Jawa Timur

Meskipun demikian, hubungan kekeluargaan antara suku-suku di Sumatera Utara tetap terjalin erat.

Sumatera Utara memang menjadi rumah bagi berbagai suku yang hidup berdampingan dengan kekayaan adat dan tradisi masing-masing, menunjukkan keragaman yang menjadi kekuatan budaya Indonesia.

Kategori :