Mengapa Perlawanan Ilaga Suku Dani Masih Berlanjut? Ada Apa dengan Papua!

Kamis 05-12-2024,00:33 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

Ketidakpuasan ini diperparah dengan keberadaan proyek-proyek besar di Papua, seperti tambang emas dan tembaga, yang dianggap tidak sepenuhnya menghormati hak-hak adat.

Ilaga menjadi salah satu pusat perlawanan, dengan munculnya kelompok-kelompok bersenjata yang mengklaim mewakili aspirasi rakyat Papua.

BACA JUGA:Bukan Cuma Makanan, Tapi Sejarah Bakwan yang Menarik! Tahu Tidak?

Perlawanan Modern: Konflik yang Berkepanjangan

Perlawanan di Ilaga kini tidak lagi menggunakan senjata tradisional seperti di masa penjajahan Belanda.

Kelompok-kelompok bersenjata di wilayah ini, yang sering disebut Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), menggunakan senjata modern dalam melawan pemerintah Indonesia.

Konflik ini sering kali memakan korban di kedua belah pihak, termasuk warga sipil yang tidak terlibat langsung.

Pemerintah Indonesia telah berupaya menyelesaikan konflik ini melalui pendekatan keamanan maupun pembangunan, seperti program Otonomi Khusus Papua.

Namun, banyak masyarakat adat merasa kebijakan ini belum menyentuh akar permasalahan, yaitu pengakuan terhadap hak adat dan penghormatan terhadap budaya mereka.

BACA JUGA:Apa yang Membuat Kurma Begitu Khas dan Penuh Sejarah? Simak Penjelasannya!

Ada Apa di Balik Konflik?

Konflik di Ilaga dan Papua secara umum mencerminkan masalah yang kompleks, melibatkan politik, ekonomi, dan budaya.

Di satu sisi, pemerintah Indonesia berupaya menjaga keutuhan wilayah negara.

Di sisi lain, masyarakat adat Papua, termasuk Suku Dani di Ilaga, ingin agar suara mereka didengar dan hak-hak mereka dihormati.

Kisah perlawanan Ilaga dari masa ke masa menunjukkan bahwa masyarakat Papua memiliki semangat juang yang tinggi untuk mempertahankan tanah mereka. Perlawanan yang dulu diarahkan kepada Belanda kini bergeser ke pemerintah Indonesia.

Untuk menyelesaikan konflik ini, diperlukan dialog yang tulus dan pengakuan terhadap nilai-nilai adat, agar kesejahteraan masyarakat Papua dapat terwujud tanpa mengorbankan identitas budaya mereka.

Kategori :