Sayangnya, keberadaan kayu Pucang Kalak semakin langka seiring dengan perubahan zaman dan eksploitasi alam yang berlebihan.
Oleh karena itu, masyarakat adat dan pecinta budaya tradisional terus berupaya melestarikan pohon ini.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menjaga habitat pohon tersebut dan memperketat aturan mengenai pengambilan kayu ini.
Penghormatan terhadap kayu Pucang Kalak tidak hanya sebatas pada nilai magisnya, tetapi juga pada nilai historis dan budayanya.
BACA JUGA:Sejarah Kerajaan Sriwijaya : Para Raja-raja dan Peninggalan Kerajaan!
Kayu ini menjadi pengingat akan kekayaan tradisi dan spiritualitas Nusantara yang mendalam.
Kayu Pucang Kalak adalah simbol kekuatan, sejarah, dan misteri yang mengagumkan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam kayu ini mengajarkan kita untuk selalu menghormati alam dan tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur.
Di balik keindahannya, kayu ini menyimpan pesan bahwa hubungan manusia dengan alam adalah sesuatu yang sakral dan harus dijaga dengan penuh penghormatan.
Melestarikan kayu Pucang Kalak berarti menjaga warisan budaya Nusantara agar tetap hidup dan bisa dinikmati oleh generasi mendatang.