3. Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroik umumnya menyerang kulit kepala, namun juga mampu menyerang bagian tubuh lain seperti hidung, indera pendengaran, kelopak mata, dan dada.
Pada wajah, dermatitis seboroik mampu menyebabkan muka merah. Penyakit ini dapat dialami oleh orang dewasa maupun bayi.
Tanda-tanda yg mampu terjadi selain muka memerah artinya ketombe membandel serta kulit ketua gatal.
BACA JUGA:Mencermati Kandungan dan Berbagai Manfaat Daun Pare Bagi Kesehatan Tubuh!
4. Lupus
Muka merah juga bisa disebabkan sang lupus. Penyakit autoimun ini mempunyai tanda-tanda, mirip nyeri otot serta sendi, ruam merah yg berbentuk mirip kupu-kupu di paras (malar rash), serta kerusakan kuku.
Lupus Sering kali kali sulit didiagnosis karena gejalanya hampir menyerupai tanda-tanda penyakit lain.
5. Menopouse
BACA JUGA:Rhubarb Bisa Membantu Kesehatan Tulang? Temukan 5 Manfaatnya di Sini!
Menopause merupakan syarat saat siklus menstruasi berakhir. ketika menopause, kurang lebih 80 persen perempuan akan mengalami hot flash.
Yaitu sensasi panas yg muncul secara datang-datang di wajah dan tubuh selama 1–lima mnt. Sensasi ini akan muncul bersamaan menggunakan muka merah.
6. Obat-obatan
Efek samping obat-obatan, seperti kortikosteroid, berlawanan kalsium, hormon tiroid, prostaglandin, rifampin, serta nitrogliserin, bisa menyebabkan muka merah.
BACA JUGA:Yuk Jelajahi Manfaat Balsamic Vinegar! Siap Mendapatkan Kelezatan dan Kesehatan?
Dalam beberapa perkara, rona merah di muka kemungkinan ditimbulkan oleh histamin, yaitu zat kimia yg dilepaskan menjadi reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap obat.