Gunung Semeru dan Jejak Spiritual Sang Raja Kediri: Fakta atau Fiksi?!

Kamis 14-11-2024,18:39 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Gunung Semeru, dengan ketinggian 3.676 meter, adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa dan menjadi puncak abadi bagi para petualang.

Selain keindahannya yang luar biasa, Semeru menyimpan misteri dan mitos sakral yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pendaki dan masyarakat sekitar.

Salah satu legenda yang hidup di tengah masyarakat Jawa adalah adanya jejak tapak dari Raja Kediri di puncak Mahameru, tempat yang diyakini sebagai titik sakral dari gunung ini.

Sejarah Sakral Gunung Semeru

Semeru atau Mahameru dianggap sebagai gunung yang sangat sakral dalam kepercayaan masyarakat Hindu dan Jawa.

BACA JUGA:Sejarah dan Mistis Gunung Betiri: Berani Menelusuri?

Menurut kepercayaan Hindu, Gunung Semeru adalah "tempat bersemayamnya para dewa."

Oleh karena itu, banyak masyarakat setempat yang memandang gunung ini sebagai tempat yang harus dihormati.

Di era Kerajaan Kediri, Semeru sudah dianggap sebagai salah satu pusat spiritual, tempat bagi para raja dan petinggi kerajaan untuk melakukan tapa atau pertapaan guna mendapatkan berkah dan pencerahan.

Dari cerita rakyat, dipercaya bahwa Raja Kediri, yang merupakan tokoh penting dalam sejarah Jawa, pernah melakukan perjalanan spiritual menuju Gunung Semeru untuk melakukan ritual.

BACA JUGA:Mengungkap Jejak Sejarah Kerajaan Tanjungpura: Kejayaan yang Pernah Menguasai Kalimantan

Konon, di puncak Mahameru terdapat jejak tapak kaki Raja Kediri yang dipercaya sebagai bukti keberadaan dan kekuatan spiritual raja di gunung tersebut.

Meski kebenaran dari jejak ini belum dapat dibuktikan secara ilmiah, banyak pendaki dan warga setempat yang mengaku pernah melihat jejak tersebut di sekitar puncak Mahameru.

Mitos Jejak Tapak di Puncak Mahameru

Cerita tentang jejak tapak Sang Raja Kediri semakin berkembang menjadi legenda yang dipercayai turun-temurun.

Kategori :